Mendaki Semeru setelah Ranu Gumbolo, para pendaki akan segera bertemu dengan kawasan berhutan lebat, dan dari situlah para pendaki biasanya akan menemukan suasana misteri yang bernuansa mistik. Maka tak heran bila disana oleh para penduduk setempat di beri gelar hutan mistik. Sebabnya banyak pendaki yang tersesat memasuki hutan tadi walaupun telah berulang kali mendaki Semeru. Orang Jawa mengatakan, “oyot kesimpar”. Artinya, seseorang akan dibuat linglung dan hanya berputar - putar di jalan yang itu - itu saja selama waktu yang panjang. Di kawasan ini, para pendaki harus memperbanyak do’a kepada Sang Pencipta dan mengurangi sikap sombong dan bercanda yang kurang perlu.

Selepas hutan, akan bertemu sebuah dataran lapang yang menyimpan banyak misteri. Inilah yang dinamakan Arcopodo. Artinya adalah arca kembar. Dalam legenda Mahameru, diceritakan bahwa di tempat tersebut terdapat dua buah arca yang berdiri kembar. Pendirinya adalah prajurit dari jaman kerajaan Majapahit. Hanya, keberadaan arca tersebut tidak bisa dilihat oleh sembarang orang. Hanya orang yang memiliki “kelebihan” saja yang bisa mengetahui keberadaan arca kembar tersebut. Dan yang melihatnya pun, masing - masing memiliki beragam versi terkait wujud arca kembar tersebut.



Ada yang berkata bahwa arca tersebut sebesar anak kecil. Namun ada juga yang mengatakan bahwa arca tersebut sangat besar sehingga bisa terlihat dari jauh, seperti dariRanu Kumbolo. Selain itu, bagi orang biasa yang “terpilih” pun, pada akhirnya bisa menyaksikan keberadaan arca tersebut. Dan Arcopodo adalah akhir pos pendakiansebelum seseorang mencapai puncak Semeru. Puncak Mahameru, tempat tertinggi di tanah Jawa.