Posted by Fadil Ramadhan
in Kamis, 03 Februari 2011


Sebelumnya Ronny Lukito sudah
dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan mumpuni dalam industri
tas. Dia adalah pemilik brand tas Export dan Bodypack. Dibalik
usahanya, Ronny ternyata juga seorang petualang yang suka keluar-masuk
hutan. Kegiatan ini kemudian membuat Ronny dan Mamay menjadi akrab.
“Saya kenal dengan Ronny itu waktu masuk hutan. Ronny yang hobi
berburu, dan saya sebagai penyuplai peluru” jelas Mamay. Mengetahui
bahwa Mamay Salim adalah seorang petualang yang memiliki profesi
sebagai pemanjat tebing, lalu Ronny mengajak Mamay untuk bekerjasama
dan saling melengkapi untuk mengembangkan sebuah produksi tas. Menurut
Kang Mamay, awal mulanya Ronny memiliki ide untuk menciptakan tas khusus
bagi kaum laki-laki.
Tas yang dibuat itu khusus untuk para laki-laki petualang” jelas
Mamay. Kerjasama mereka dimulai dengan fasilitas yang sangat terbatas
pada saat itu, Eiger hanya mampu memproduksi tas saja dengan dua mesin
jahit yang sederhana di Jalan Cihampelas No. 22 Bandung, lokasi yang
kini menjadi kantor pusat Eiger.
Waktu itu masih sangat terbatas kita memproduksi tas Eiger ini. Tapi
ternyata banyak yang suka!” ungkap Mamay. Selain itu salah satu promosi
awal produk tas Eiger dilakukan dengan cara “nebeng” pada tas produk
export. Kang Mamay menuturkan bahwa pada waktu itu nama Eiger
ditempelkan pada tas Export yang didisain untuk laki-laki.
Kini Eiger dikenal sebagai perusahaan yang memfokuskan pada bidang
manufacturing dan retailing dari berbagai macam peralatan petualangan.
Pemilik perusahaannya adalah Ronny Lukito. Sementara Kang Mamay menjabat
sebagai konsultan teknis dan konsultan bisnis.
“Waktu itu Ronny bertanya pada saya ‘apa nama yang cocok untuk produk
ini, May?’ saya bilang saja Eiger.” ujar Mamay sambil tersenyum.
Esensi Produk Eiger
Logo Eiger dicetuskan oleh Ronny Lukito. Dalam logo itu dunia
digambarkan sebagai lingkaran besar terluar dan berwarna biru. Sementara
itu segitiga berwarna biru berarti adventure atau petualangan dan warna
dasar yang berwarna merah diartikan sebagai semangat. Dengan demikian,
filosofi logo eiger mempunyai arti “The spirit of adventure world.”
Selain filosofi, Eiger juga memiliki prinsip untuk tidak memproduksi
tas yang asal jadi saja. Meskipun begitu, tas yang baik tidak hanya
terlihat bagus dari model luarnya saja. Menurut Mamay Salim esensi
konsep produk-produk Eiger adalah Functional, Durabillity,Comfortable.
“Fungsional ini agar tas yang kita produksi bisa berguna sesuai
dengan kebutuhannya. Durable untuk keamanan pada barang yang dibawa,
kekuatan jahitan pada tas tidak boleh secara asal kuat saja dan tentunya
Comfortable, adalah kenyaman bagi pemakai tas eiger ini. “ jelas Mamay.
“Kualitas harus selalu diutamakan. Satu garis pada tas Eiger ada 26
tangan penjahit. Jika ada barang yang cacat sedikit saja, itu pasti
langsung dibuang dan bukan didaur ulang. Terkadang banyak produsen tas
yang hanya memikirkan corak dan model tas saja, tetapi sebenarnya tulang
punggung dan pundak dari pemakai tas juga harus dipikirkan” lanjutnya.
Kini selain memproduksi tas untuk para penggiat alam bebas, Eiger juga menciptakan tas Rucksacks, Daypacks, Shoulder bags, Waist bags, Travel bags, Lumbar bags, Hydro pack System, Dry bags, Biking Bags, Laptop bags, Multi purpose bags, dll untuk para konsumennya. Dari tas kecil hingga tas besar dengan bermacam-macam fungsi dan kegunaanya berhasil diproduksi Eiger berkat esensi produk yang mereka miliki.